Kamis, 28 April 2016

Program anti uang lusuh Bank Indonesia dan penyebab uang lusuh

Potongan Gambar ini diambil dari surat kabar / koran Sumatera Ekspres (Palembang) tanggal 06 April 2016 pada halaman 13, uang lusuh yang dimusnahkan Bank Indonesia wilayah Sumatera selatan pada Februari 2016 lalu jumlahnya Rp.239,1 milyar. sebagaimana diketahui, Rupiah merupakan lambang kedaulatan negara yang diatur dalam Undang – Undang nomor  7 tahun 2011, dan uang adalah alat pembayaran yang sah, segala bentuk transaksinya di Indonesia harus diperlakukan secara layak. Namun dalam kenyataan di masyarakat, tidak semua orang memperlakukan uang dalam bertransaksi ataupun dalam mengelolanya ataupun dalam menyimpannya secara baik. Tidak baiknya memperlakukan uang dapat dengan segera merusak kualitas uang, untuk mengurangi tingginya nilai angka pemusnahan uang Lusuh, Bank Indonesia (BI) telah menggalakkan program anti uang lusuh, secara teori, untuk bisa meminimalisir penukaran  uang lusuh terjadinya uang lusuh harus diketahui dahulu penyebab uang menjadi lusuh, lalu kemudian disosialisasikan dan dibuat suatu aturan agar uang tidak dibuat lusuh. ada banyak penyebab uang lusuh, diantaranya :

  1. Ukuran  saku celana, ukuran saku celana yang dibuat oleh para desainer (pencipta model celana dan pakaian) berdasarkan kenyamanan pengguna celana dan mode serta nilai seni atau keindahan celana, ukuran saku celana pada umumnya tidak mengikuti ukuran panjang dan lebar uang, karena desainer menilai fungsi saku bukan hanya untuk memasukkan uang saja. Ukuran yang berbeda dan kedalaman yang berbeda membuat pengguna celana harus melipat uangnya ketika memasukkan uang kedalam saku celana, jika tidak dilipat uang akan terlihat atau terjatuh atau berakibat lainnya saat duduk.
  2. Letak saku celana, letak saku celana tempat menyimpan uang biasanya dibagian pangkal paha depan atau dibagian bokong /pantat.  Gerakan berdiri ke duduk atau sebaliknya dapat mempengaruhi tekanan atau himpitan terhadap uang yang ada didalam saku celana, begitupun pengaruh dompet yang ada didalam saku celana dibagian bokong/pantat.
  3. Bentuk dompet, dompet adalah tas kecil tempat menyimpan atau meletakkan uang saat beperjalanan, bentuk dompet untuk laki – laki dan bentuk dompet untuk perempuan berbeda, Pada umumnya   dompet  laki laki diciptakan desainer dompet berukuran panjang dan dapat dilipat, dan dompet perempuan berukuran pendek kecil tidak berlipat. Dompet wanita pada umumnya tidak untuk diletakkan disaku celana bagian belakang, sebaliknya dompet laki laki pada umumnya diletakkan disaku belakang, karena bentuknya lipatan maka uang yang ada didalam dompet akan ikut terlipat dan terkena tekanan/himpitan saat dimasukkan ke saku celana bagian belakang. 
  4. Ukuran dompet, ada dompet yang panjang dan lebarnya sesuai ukuran uang, ada yang hanya panjangnya saja yang sesuai, ada yang hanya lebarnya saja yang sesuai, bahkan ada dompet yang ruang di dalamnya tidak sesuai ukuran uang, sehingga pengguna dompet harus melipat uang untuk dapat memasukkan uang ke dalam dompet.
  5. Cara menyusun uang (ikat karet). Cara menyususn uang di ikat dengan karet  biasanya dilakukan oleh pedagang, uang didapat dari penjualan kemudian digunakan untuk membeli sesuatu barang lagi, penyusunan berdasarkan nilainya, misal: seikat bernilai Rp. 100.000 (seratus ribu rupiah) seikat itu terdiri atas uang satuan ribuan dan puluhan ribuan. Bongkar pasang pengikatan dengan karet inilah yang dapat membuat uang menjadi lusuh.
  6. Cara  memegang lembaran uang kertas (dalam genggaman tangan), pada umumnya ini dilakukan oleh anak  - anak, orang dewasa juga, misalnya: membawa uang kertas selembar dari rumah ke suatu warung terdekat berjalan kaki tidak perlulah memasukkan uang ke dalam saku celana atau saku baju, agar nilai uang tidak terlihat orang lain, biasanya uangnya dilipat atau digulung dan digenggam dengan tangan.
  7. Cara meletakkan  uang  bercampur (dicampur uang logam dan /atau uang kertas nominal lain), pencampuran ini biasa dilakukan oleh pedagang atau sopir angkot, untuk mempermudah penyimpanan dan memberi uang kembalian uang diletakkan pada satu tempat, pada waktu mencari dan menghitung uang kembalian, uang yang ada di dalam penyimpanan itu dibolak balik, inilah yang membuat uang menjadi lusuh ataupun remuk.
  8. Cara penyerahan lembaran uang kertas melalui amplop (saat kondangan). Sudah lumrah jika menghadiri undangan pernikahan, menghadiri hajatan sunatan dan sejenisnya, kita memberi hadiah berupa sejumlah uang atau berupa kado, hadiah uang biasanya di bungkus di dalam sebuah amplop kecil, agar terlihat tebal uangnya dilipat, sewaktu memasukkan ke dalam kotak hadiah amplopnya dilipat lagi agar mudah dimasukkan, lubang tempat memasukkan uang juga sempit layaknya celengan, mau tidak mau amplop berisi uang tetap harus dilipat. Uang akhirnya menjadi lusuh/remuk saat dikeluarkan dari amplop.
  9. Cara penyerahan lembaran  uang kertas secara cepat  (dilempar), penyerahan semacam ini biasanya terjadi di pintu terminal Bus, para sopir bus yang tidak mau bus yang dikemudikannya masuk terminal biasanya meremas uang retribusi terminal lalu dilemparkan kepada petugas penarik retribusi, begitu juga yang sering dilakukan para sopir truk terhadap petugas penarik retribusi jalan, ukuran bus  dan truk yang tinggi serta ramainya arus lalu lintas membuat sopir melakukan tindakan cepat seperti ini. Tentu saja uang yang dilempar jadi berbentuk bulat dan lusuh/remuk saat di bentangkan lagi.
  10. Penggunaan uang sebagai karya seni (untuk mahar), di masa kini mahar atau mas kawin pernikahan berupa uang tidak hanya dalam bentuk setumpuk uang, tapi uang itu dibentuk seperti sebuah benda atau hewan agar tampak indah dan berkesan saat diserahkan dan diperlihatkan kepada tamu dan keluarga pengantin wanita,  keterampilan melipat kertas menjadi bernilai komersil ketika diterapkan untuk melipat uang mahar atau mas kawin pernikahan.
  11. Kena air, uang seharusnya harus dihindarkan terkena air, namun pada keadaan tertentu, uang tidak bisa terlepas dari sentuhan air, misalnya saat transaksi pedagang ikan atau pedagang daging dengan pembeli, tangan pedagang ikan hampir selalu bersentuhan dengan air, uang yang tersentuh air dapat membuat lusuh uang walaupun kemudiannya uangnya dikeringkan.
  12. Tempat meletakkan uang, tidak semua orang memiliki tempat penyimpanan uang yang baik, ada yang menyimpan uang dengan cara menaruhnya dibawah pakaian dalam lemari, diselipkan di dinding rumah dan sebagainya, yang tentu  saja uangnya harus dilipat kecil agar tak terlihat orang lain.
  13. Bentuk tempat memasukkan uang sempit. Contohnya tabungan berupa celengan atau kotak amal  di masjid, agar bisa dimasukkan, uang harus dilipat dan didorong masuk, dibuat kecil dn sempit agar tidak mudah dikeluarkan lagi dan tidak dicuri isinya.
  14. Sebagai alat berucap terima kasih dan menjaga kerahasiaan, biasanya dilakukan orang dengan cara bersalaman, uang dilipat kecil, lalu di genggam dalam telapak tangan, saat bersalamanan, penerima langsung menarik uang terrsebut ke dalam genggamannya.

Berdasarkan fakta tersebut, Bank Indonesia harus menerapkan suatu ketentuan mengenai kewajiban setiap orang agar merawat uang secara baik, jika uang dirawat secara baik, uang akan dapat bertahan dengan waktu lama dalam peredarannya, tiada yang dapat memprediksi kecepatan peredaran uang dari suatu Bank ke masyarakat lalu kembali ke suatu Bank lagi. faktor penyebab lusuh atau remuknya uang tentunya sangat sulit diminimalisir, terutama faktor penyebab bentuk ukuran saku celana dan bentuk dompet, harus membudayakan dan menerapkan suatu desain khusus agar dompet dan saku celana diposisikan semisal diatas samping atau diatas Paha dengan ukuran sesuai ukuran uang, sehingga penyimpanan uang tidak harus melipat uang.
Demikian sekelumit tulisan penulis, semoga bermanfaat bagi pembaca.

Penulis,
Fauzan Daromi,SH


Sabtu, 02 April 2016

Cara mencari ide bisnis atau usaha


Ada banyak cara menemukan Ide bisnis, yang terpenting dari hasil penelusuran ini adalah mencari suatu produk yang diminati orang banyak untuk dijadikan usaha ditempat lain (agar meminimal pesaing) atau mencari suatu produk yang diminati orang banyak namun sulit ditemukan untuk dijadikan usaha ditempat itu (agar menjadi pelopor di tempat itu). cara menemukan ide bisnis, diantaranya:
  •          Dari melihat dan membaca  Yellow Page (halaman berwarna kuning) buku telpon terbitan PT.Telkom. (ada nomor telephone dan email  yang bisa dihubungi untuk menanyakan harga dan lain – lain).
  •        Dari  melihat  Halaman iklan Surat kabar Harian atau Mingguan, atau halaman iklan majalah. (ada nomor telephone yang bisa dihubungi untuk menanyakan harga dan lain - lain).
  •           Dari melihat dan berkunjung ke dalam pusat perbelanjaan seperti Mall ataupun Pasar tradisional atau jenis pasar lainnya. (jika melihat produk di mall, setiap benda ada harga jualnya, jika ke pasar tradisional, anda bisa menawar harga termurahnya).
  •      Dari melihat dan berkunjung ke tempat industri, baik industry besar atau industry rumahan. Dari kunjungan ini anda dapat melihat proses produksi suatu produk, berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menciptakan satu produk, berapa biayanya, berapa tenaga kerja yang dibutuhkan, dan mengetahui bahan baku yang digunakan, mengetahui dari mana bahan baku berasal, mengetahui bagaimana cara membawa dan memasarkannya.
  •      Dari melihat keadaan suatu kota, yakni dengan cara berkeliling kota dengan kendaraan bermotor, amatilah berbagai jenis usaha yang terlihat dari jalanan kota. Amatilah tempat yang ramai orang bersinggah, amatilah usaha yang banyak dilakukan orang di setiap jalan, temukanlah tempat yang strategis yang sesuai usaha  anda, Lalu tetapkanlah usaha yang anda inginkan.
  •          Dari melihat dan berkunjung ke tempat Wisata. Biasanya wisatawan mencari souvenir, membutuhkan tempat makan dan minum, membutuhkan tempat istirahat/penginapan, membutuhkan pemandu, membutuhkan transportasi.
  •          Dari Hobi atau kesenangan yang biasa kita lakukan. Biasanya hobi dilakukan bersama keluarga atau teman secara berulang, karena berulang tentu anda hapal dengan segala kebutuhan hobi anda, dengan modal itu anda dapat berpromosi ke orang lain agar mengikuti hobi anda, anda dapat memulai karir sebagai pemandu hobi tersebut, lalu menjadi penyedia untuk dijual  atau diusahakan untuk bentuk lainnya.
  •          Dari ketrampilan yang kita miliki yang diperoleh dari keluarga. Keterampilan yang diajarkan keluarga secara turun temurun biasanya kerajinan tangan, masak memasak, tehnik pertanian, ketrampilan beladiri.
  •          Dari kegiatan tetangga sekitar tempat  tinggal kita. Sekitar tempat tinggal kita biasanya ada warung, dari bermacam warung dan isi dagangannya, carilah yang belum ada namun banyak dibutuhkan orang.
  •         Dari organisasi kemasyarakatan yang kita ikuti. Yang namanya organisasi pasti ada kegiatannya, dari kegiatan itu pasti membutuhkan konsumsi, seragam, peralatan tulis menulis, dekorasi, hiburan, modul, transportasi, tempat kegiatan, pengisi acara dan sebagainya, anda dapat menjadi penyedia kebutuhan kegiatan organisasi itu.
  •     Dari lingkungan tempat kita bekerja saat ini. Tempat kerja pasti membutuhkan Kantin, penyedia minuman botol galon, penyedia fotocopy, atau rekanan kantor dapat anda ajak membeli produk anda seperti asuransi, kosmetik, peralatan rumah tangga, makanan minuman obat, dan lain - lain.
  •       Dari tempat kita menempuh pendidikan. Dari sekolah tingkat dasar sampai menengah pasti pernah belajar ketrampilan dasar anyam menganyam dan sejenisnya, belajar bercocok tanam, ilmu Kimia, ilmu Biologi, matematika, akuntansi, managemen. Salah satu kemampuan dasar dari pendidikan yang kita kuasai dapat dijadikan ide bisnis yang kemudian dipadukan dengan kemampuan managemen serta akuntansi maka akan dapat berjalanlah suatu usaha itu.
  •       Dari mengamati dan mendengarkan obrolan kebutuhan teman dan tetangga kita. Biasanya obrolan bukan hanya bercerita masalah yang menyenangkan, tapi banyak cerita yang menyedihkan mengenai suatu kebutuhan, anda dapat member solusi kepada teman untuk penyedia kebutuhan barang teman dengan cara kredit, atau menawarkan kepadanya agar menjalankan usaha penawaran barang kepada orang lain, atau anda membuat usaha sesuai kebutuhan teman, dan usahakan teman menjadi pelanggan anda. Misalnya biasa kumpul – kumpul tidak ada konsumsi lalu anda membuka warung kopi di dekat tempat kumpul – kumpul itu.
  •          Dari sifat iseng (coba-coba). Misalnya iseng jual beli tanah, walau sedikit setiap jual asal untung, lama kelamaan harga tanah akan meningkat.
  •           Dari memperhatikan Aset/peralatan yang kita miliki. Misalkan, punya rumah atau mobil yang lebih dari dua, satu dipakai sendiri, dua lagi direntalkan, hasil rental satu mobil untuk kepentingan pribadi, hasil rental  satunya lagi untuk perawatan kedua mobil rental serta untuk membayar cicilanya. Contoh lain, jika memiliki peralatan masak yang lengkap, bukalah usaha sewa alat memasak atau jasa memasak  untuk acara pernikahan dan sejenisnya.
  •          Dari memperhatikan keuangan yang kita miliki. Uang berlebih yang belum terpakai bisa untuk investasi beli tanah, beli saham, usaha perkreditan dengan bunga, dan lain – lain.
  •            Dari memperhatikan kegiatan anak – anak sekitar tempat tinggal kita.anda dapat berjualan layangan, kelereng, Bola kaki, jika banya anak perempuan anda dapat menjual kebutuhan  anak perempuan seperti  gelang tangan, bando, hiasan rambut, atau menjual makanan minuman kesukaan anak – anak. 
Demikian sekelumit tulisan dari penulis, masih banyak lagi cara menemukan ide bisnis yang lainnya, semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca.
     
      Penulis,
      Fauzan Daromi,SH