Jumat, 25 Oktober 2013

Menemani dan membimbing anak belajar serta kendalanya


Mendampingi anak saat belajar bukan berarti membantu anak menyelesaikan seluruh pekerjaan  rumah (PR) si anak, peran orang tua saat anak belajar adalah sebagai pembimbing, misalnya dengan memberi contoh lain yang sejenis dengan materi pekerjaan rumah si anak. untuk pelajaran tertentu, tidak semua orang tua mampu membimbing anaknya dalam menyelesaikan tugas si anak, mengapa demikian? karena sejalan dengan kemajuan tehnologi, perkembangan sistem kurikulum belajar siswa, serta perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri menuntut siswa /anak dan orang tua siswa harus aktif "mencari tahu sendiri" jawaban segala persoalan yang menjadi pekerjaan rumah anak.
Bagi para orang tua zaman sekarang, kalau membandingkan cara mereka belajar saat sekolah dahulu dengan cara belajar anak sekolah saat sekarang tentulah sangat jauh berbeda, contoh, di era tahun 1980an pelajaran bahasa inggris baru dikenalkan setelah tingkat SLTP namun sekarang siswa kelas 1 SD diperkenalkan pelajaran bahasa inggris. atau contoh lainnya Pelajaran Matematika untuk ukuran zaman sekarang siswa kelas 2 sudah diterapkan pelajaran berhitung dengan angka hingga 3 - 4 digit serta dengan variasi berbagai rumus perhitungan singkat dan rumus perhitungan panjang.
Dari beberapa contoh masalah diatas, menimbulkan  beberapa kendala dan tantangan bagi orang tua dalam membimbing anaknya saat belajar. antaranya:
  1. Tidak semua orang tua berpendidikan yang cukup tinggi dan berkemampuan untuk dapat membimbing anak saat belajar.
  2. Tidak semua orang tua yang berpendidikan cukup tinggi mampu memberi bimbingan sesuai daya tangkap si anak.
  3. Tidak semua orang tua berpenghasilan serba berlebihan dan tidak semua bersedia membimbing anak saat belajar dengan alasan  kelelahan karena seharian telah bekerja keras memcari nafkah untuk menghidupi keluarga.
  4. Tidak semua orang tua mempunyai hubungan yang akrab dengan anak dengan alasan mendidik sikap kemandirian si anak dan berprinsip Pekerjaan rumah si anak harus mampu diselesaikan sendiri oleh si anak.
  5.  Tidak semua orang tua berprinsip membimbing anak belajar adalah satu - satunya cara terbaik meningkatkan prestasi anak, yang kemudian mereka menambahkan jam belajar anak kepada guru les privat atau kepada lembaga  Bimbingan belajar.
Dari berbagai hal atau kendala diatas, tantangan terberat bagi orang tua adalah saat akan mengikuti kemauan anak dan mengarahkan bakat si anak. untuk mengetahui kemauan dan bakat anak dapat dilihat saat kita mendampingi dan membimbing anak belajar, dari situ kita dapat dapat melihat dan mengukur kemampuan intelegensia anak seperti kemampuan  ilmu hitung si anak, kemampuan ilmu pengetahuan alam dan ilmu pengetahuan sosial si anak, kemampuan ilmu seni si anak dan sebagainya. jika kemampuan dan bakat si anak sudah kita ketahui sejak dini maka kelak kita dapat mengarahkan pendidikan anak kepada sekolah atau lembaga tertentu sesuai bakat anak dan sesuai dengan kemampuan keuangan orang tua dan diharapkan setelah selesai sekolah / saat dewasa dapat bekerja mencari nafkah sesuai kemampuan bakat serta pendidikannya.
Demikian sekelumit tulisan penulis, semoga bermanfaat bagi pembaca.

Penulis,
Fauzan Daromi,SH