Selasa, 29 Januari 2013

Aksi corat coret, merusak keindahan fasilitas umum.


Aksi coret di dinding bukan hanya gemar dilakukan oleh kalangan anak muda saja, dikalangan dewasa juga sering melakukannya, misalnya saat melakukan aksi demonstrasi, saat melakukan kegiatan seni. kalimat yang di tuliskan  biasanya berupa kalimat tertentu ataupun tuntutan tertentu terhadap seseorang atau kelompok tertentu atau suatu lembaga tertentu. coretan yang dibuat bukan suatu tanpa tujuan, ada beragam tujuan yang mungkin ingin disampaikan kepada pembacanya, misalnya:
1. Sebagai bentuk lain cara mengajukan tuntutan penulis coretan agar dipenuhi.

2. Sebagai bentuk lain suatu cara memberi peringatan kepada pihak lain.

3. Sebagai bentuk lain cara mempopulerkan diri si penulis coretan,
     misal : nama atau gambar seseorang.

4. Menunjukkan sikap yang murni ingin merusak keindahan
    suatu tempat.

5. Mengekspresikan sikap tersembunyi,
     misal : marah, prihatin, ajakan dan lain-lain.

6. Mengekspresikan sikap yang murni ingin menciptakan keindahan suatu tempat.

yang memprihatinkan, aksi corat coret bukan hanya di lakukan di tempat yang terlihat umum seperti pagar, tiang jembatan jalan tol dan sejenisnya, tetapi juga dilakukan di dalam angkutan umum misal di bagian belakang kursi, dinding angkutan umum.
tidak mudah bagi pemerintah untuk menertibkan dan menindak pelaku corat coret, selalu ada ruang bagi pelaku untuk melakukan aksinya. cara yang mungkin jitu untuk mengurangi terjadinya lagi aksi corat coret adalah dengan menanamkan rasa cinta pada nilai keindahan kepada setiap orang. dengan demikian dimasa depan aksi corat coret diharapkan akan menurun secara signifikan..
Demikian tulisan ini, ini hanya sekelumit solusi,semoga bermanfaat bagi pembaca.

Penulis,
Fauzan Daromi,SH